Karangan deskripsi tabel dan diagram
Sebenarnya aku masih bingung materi apa yang dibahas
hari ini. Namun setelah beberapa pertemuan berlalu akhirnya kami pun mendapat
materi. Iya benar, materi. Beberapa pertemuan belakangan ini nampaknya tak
seperti pertemuan yang sesungguhnya. Kami masuk kelas bahasa indonesia di
perpustakaan sekolah tapi entah apa yang kami dapat. Katanya cari ilmu namun
rasanya masuk dengan tangan kosong, keluar dengan tangan kosong pula. Aku tak
tahu mengapa kami langsung didiami dan juga tak tahu mengapa kami tiba tiba
diberi materi untuk hari ini. Entah apa
sebabnya. Tapi itulah karakternya.
Dan sekarang, materi hari ini. Aku tak tahu apa
topiknya. Tiba tiba saja dia langsung menyuruh kami mencari tabel dan grafik
tentang pertanian. Semua tak tahu intinya. Namun sebelumnya kamu mesti memiliki
pasangan, entah untuk apa. Apa materinya? Tabel dan grafik, apa harus ditulis
keduannya? Tabel dan grafik, apakah boleh sama? Semua bingung. Ada yang
bertanya, jawabnya “Cari saja!!”.
Dapat. Sebuah data produksi pertanian. Huh... lega,
hampir putus napas ini menunggu jaringan yang benar benar tidak mendukung.
Selanjutnya...
“Buat sebuah karangan deskriptif yang memuat tentang
tabel dan grafik itu?”. Aduh rasanya makin bingung. Untungnya dia memberi
contoh. Tapi rasanya aku malah makin bingung. Mengapa? Entah aku yang kurang
paham atau bagaimana, tapi aku tidak tahu yang harus kami buat, apakah sebuah
cerpen atau paragraf deskriptif atau gabungan keduanya? Tapi intinya aku harus
membuat sebuah tulisan.
Tapi tabel dan grafik ini untuk apa? Kalau kami disuruh
membuat karangan mengapa harus memuatkan ini. Kalau kami diminta
mendeskripsikan tapi mengapa kedengarannya seperti cerita. Atau mungkin
deskriptif dalam cerita?
Sudahlah jangan pikirkan itu dulu. Aku harus membuat
grafik ini di buku catatanku. Ini sebenarnya hanya masalah kecil. Aku harus
membuat grafik tapi aku lupa bawa penggaris, sedang ini harus diselesaikan
secepatnya. Terpaksa aku harus menunggu pasanganku selesai membuat tabelnya. Ya...
aku membuat grafik pasanganku membuat tabel.
Mungkin karena terlalu serius menunggu, waktu seakan
berhenti berjalan. Sangat lama rasanya.
Aku hanya menunggu, menatap, dan diam melihat
penggaris itu meluruskan sebuah garis. Sebuah tabel produksi pertanian.
Aku menghayati tinta yang keluar dari ujung pulpen
itu. Suatu data yang menunjukkan produksi padi dan jagung dalam satuan kwintal
per hektar, sejak tahun 2000 hingga tahun 2004.
Waktu terasa begitu lambat. Namun nyatanya ini baru berlalu
beberapa menit. Kuperhatikan data itu menunjukkan produksi padi dan jagung
sebesar 5 dan 4 kw/ha pada tahun 2000. Namun
produksinya sama pada tahun selanjutnya yaitu 6 kw/ha.
Sekarang baru coretan 2002 sebesar 5 dan 6 kw/ha. Seperti
siput jalannya walau hanya berjarak 2 cm untuk ke kolom selanjutnya dengan
jumlah produksi 4 dan 7 kw/ha.
Hasil penantian kini telah di depan mata, tertulis
perlahan...” tahun dua ribu empat.. dua kwintal produksi padi dan lima kwintal
produksi jagung per hektar.
“oke.., sekarang giliranku”.
Komentar
Posting Komentar